Adaro Metcoal Companies meluncurkan pengiriman pertama batu bara kokas keras dari konsesi Maruwai ke pelanggan di Jepang pada 2Q20.

Adaro Energy

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Laporan Operasional Kuartalan

Mahardika Putranto, Corporate Secretary & Investor

Relations Division Head

Kuartal Kedua 2020

E:mahardika.putranto@adaro.com

Febriati Nadira, Head of Corporate Communications

K

Untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 Juni 2020

E:febriati.nadira@adaro.com

Ikhtisar:

  • Produksi batu bara Adaro Energy pada 1H20 mencapai 27,29 juta ton, atau turun 4% year-on-year(y-o-y). Volume penjualan batu bara pada periode ini mencapai 27,13 juta ton, atau turun 6% y-o-y.
  • Nisbah kupas Adaro Energy pada 1H20 tercatat 3,77x karena musim hujan yang panjang di wilayah operasi berdampak terhadap aktivitas perusahaan.
  • Kondisi pasar yang kurang kondusif telah mendorong perusahaan untuk merevisi panduan tahun 2020 menjadi sebagai berikut:
    o Produksi: 52 juta ton - 54 juta ton
    o EBITDA Operasional: AS$600 juta - AS$800 juta
    o Belanja modal: AS$200 juta - AS$250 juta
  • Adaro Energy terus berupaya mempertahankan keunggulan operasional, meningkatkan efisiensi, menjaga marjin yang sehat dan memberikan pasokan yang andal bagi para pelanggan.

1

TINJAUAN PASAR BATU BARA TERMAL

Pada kuartal kedua 2020, pasar batu bara termal terdampak oleh pandemi COVID-19 secara lebih signifikan karena negara-negara pengimpor batu bara harus menghadapi dampak ekonomi yang besar. Akibatnya, permintaan terhadap listrik, dan dengan demikian terhadap batu bara, kemudian anjlok, dengan peningkatan permintaan yang berskala kecil dan sporadis menuju akhir kuartal ini seiring pelonggaran "lockdown" yang dilakukan secara perlahan dan waspada. Situasi ini menekan harga batu bara pada 2Q20, dengan harga globalCOAL Newcastle turun ke rata- rata AS$55,08 per ton, atau turun 19% secara q-o-q.

Pasokan seaborne pada 2Q20 bereaksi terhadap penurunan permintaan, sebagaimana tercermin pada langkah Australia dan Indonesia untuk mengurangi pasokan. Produksi batu bara Indonesia turun 5% yoy pada periode Januari-Juni akibat rendahnya permintaan baik di pasar domestik maupun seaborne, serta akibat turunnya harga. Secara bersamaan, volume pengiriman Australia menunjukkan tren yang menurun dari April sampai Juni.

Pembangkit listrik termal China naik 6,5% y-o-y pada 2Q20 berkat adanya stimulus ekonomi. Impor negara ini dari Januari sampai Juni mencapai 136 juta ton, atau setara dengan kenaikan 18 juta ton atau 15% dari periode yang sama tahun lalu. Namun, tetap ada kekuatiran akan adanya pembatasan impor China sampai akhir tahun. Selain itu, aktivitas ekonomi dan permintaan batu bara India tetap lemah walaupun lockdown telah dilonggarkan sementara permintaan dari Korea Selatan dan Jepang pada 1H20 juga terdampak oleh penurunan pendapatan akibat pandemi dan terbatasnya pembakaran batu bara di musim dingin. Di sisi lain, Vietnam telah melampaui impor batu baranya pada 2Q20 dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena kapasitas PLTU-nya dan gelombang panas yang berkepanjangan yang terjadi di negara ini.

Di tengah kondisi pasar yang lemah saat ini, perusahaan tetap yakin dengan fundamental jangka panjang pasar batu bara termal karena wilayah-wilayah seperti Asia Tenggara dan Asia Selatan terus mengupayakan peningkatan di sektor ketenagalistrikan.

TINJAUAN PASAR BATU BARA METALURGI

Pandemi COVID-19 juga terus berdampak terhadap pasar batu bara metalurgi. Harga Platts Premium Low Vol Hard Coking Coal (PLV HCC) turun ke AS$115,00 per akhir Juni 2020 dari AS$195,45 pada periode yang sama di tahun 2019. Produksi baja mentah global turun 6% y-o-y pada periode Januari - Juni 2020, sehingga mendorong penurunan ekspor batu bara metalurgi Australia di 2Q20, dengan total ekspor periode Januari - Mei berkurang 5% y-o-y. Namun, pasar baja China sangat kuat dengan tingkat utilisasi tanur tiup (blast furnace) melambung sampai melebihi 90% pada bulan Mei 2020 berkat pemulihan ekonomi domestik, yang mendorong kenaikan sebesar 5% y-o-y pada impor batu bara metalurgi China pada 1H20. Walaupun permintaan dari negara lainnya di luar China masih lemah, kami mulai melihat tanda pemulihan setelah lockdown dilonggarkan. Untuk jangka panjang, kami memandang fundamental pasar batu bara metalurgi juga tetap kuat.

2

TINJAUAN OPERASI PT ADARO ENERGY TBK (AE)

AE mencatat total produksi batu bara sebesar 27,29 juta ton pada 1H20, atau turun 4% year-on- year (y-o-y) dibandingkan 1H19. Di sisi lain, volume penjualan batu bara pada 1H20 yang mencapai 27,13 juta ton setara dengan penurunan 6% y-o-y. Titik awal yang kuat bagi perusahaan pada 1Q20 diikuti dengan kondisi yang melemah pada 2Q20 akibat musim hujan yang panjang di wilayah operasi dan penurunan permintaan karena melemahnya ekonomi global serta penurunan permintaan listrik industry karena lockdown akibat COVID-19. Pengupasan lapisan penutup oleh AE tercatat mencapai 103,01 million bank cubic meter (Mbcm) pada 1H20, atau turun 19% y-o-y, yang sesuai dengan panduan untuk menurunkan nisbah kupas tahun ini. Nisbah kupas AE pada 1H20 adalah 3,77x.

Pada 2Q20, produksi dan penjualan batu bara AE masing-masing mencapai 12,88 juta ton dan 12,74 juta ton, atau turun 13% dan 17% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Total pengupasan lapisan penutup pada 2Q20 tercatat sebesar 53,25 Mbcm, setara dengan penurunan 19% y-o-y sehingga nisbah kupas mencapai 4,13x. Operasi AE terdampak oleh musim hujan berkepanjangan yang berlangsung hingga bulan Juni dengan volume curah hujan dan jam hujan yang lebih tinggi daripada biasanya.

2Q20

2Q20

1H20

Unit

2Q20

1Q20

vs.

2Q19

vs.

1H20

1H19

vs.

1Q20

2Q19

1H19

Produksi batu

Mt

12,88

14,41

-11%

14,73

-13%

27,29

28,47

-4%

bara

Volume

Mt

12,74

14,39

-11%

15,42

-17%

27,13

28,77

-6%

penjualan

Pengupasan

Mbcm

53,25

49,76

7%

65,99

-19%

103,01

127,49

-19%

lapisan penutup

Lockdown karena COVID-19 berdampak terhadap banyak pelanggan AE karena permintaan listrik di negara-negara para pelanggan melemah. Selain dampak negatif COVID-19, ketidakpastian kebijakan impor di beberapa negara semakin memberikan tekanan terhadap pasar batu bara yang memang sudah tidak seimbang. Mengingat kondisi pasar yang sulit, AE merevisi beberapa komponen panduannya untuk tahun 2020 menjadi sebagai berikut:

  • Produksi batu bara: 52 juta ton - 54 juta ton
  • EBITDA Operasional: AS$600 juta - AS$800 juta
  • Belanja modal: AS$200 juta - AS$250 juta

Panduan nisbah kupas AE untuk tahun 2020 dipertahankan sebesar 4,30x. Target baru untuk produksi batu bara turun sekitar 10% dibandingkan tahun 2019 secara y-o-y, yang terutama didorong oleh penurunan produksi batu bara termal. Selain itu, AE dapat menentukan skala volume dengan lebih tepat berkat strategi untuk menjual langsung ke pengguna. Panduan EBITDA operasional pun disesuaikan untuk mencerminkan penurunan estimasi harga jual rata- rata yang diakibatkan oleh penurunan harga batu bara global dan setelah mengevaluasi rencana

3

investasi untuk tahun ini, AE dapat menurunkan panduan belanja modal dengan menentukan prioritas investasi dan akan terus berhati-hati serta berdisiplin dalam mengelola belanja modalnya. Walaupun belanja modal dikurangi, AE akan melanjutkan investasi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang dan mempertahankan keunggulan operasional.

Meskipun harus menghadapi volatilitas industri ini, kami percaya bahwa fundamental jangka panjangnya tetap baik dan model bisnis AE terbukti sukses dalam mengarungi pasang surutnya pasar batu bara. Di masa yang sulit ini, AE berfokus untuk mempertahankan keunggulan operasional dan marjin yang sehat, serta memberikan pasokan batu bara yang andal kepada para pelanggan.

Portofolio penjualan pada 1H20 didominasi oleh E4700 dan E4900 yang didukung oleh permintaan yang solid untuk jenis batu bara ini. Pasar Asia Tenggara meliputi 47% penjualan AE pada 1H20, dengan Indonesia dan Malaysia dengan porsi terbesar. Grafik di bawah ini menampilkan rincian penjualan pada 1H20.

1%

14%

Asia Tenggara

14%

47%

Asia Timur

India

China

Lainnya

24%

*Lainnya termasuk Selandia Baru, Pakistan, dan Eropa

Dampak COVID-19 terhadap AE

Kasus COVID-19 terus meningkat secara global dan pada akhir Juli 2020 telah melebihi 19 juta kasus di seluruh dunia (215 negara), termasuk Indonesia (lebih dari 100.000 angka positif dan lebih dari 4.000 meninggal dunia). Banyak negara harus menerapkan pembatasan yang ketat, yang kemudian menghentikan aktivitas ekonomi. Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini menurunkan permintaan listrik industri dan menekan permintaan batu bara. Permintaan yang rendah mendorong AE untuk menyesuaikan target operasional maupun finansial untuk tahun ini sementara penerapan langkah kesehatan dan keselamatan yang ketat oleh perusahaan sejak Januari 2020 memungkinkan operasi untuk tetap berjalan. Fungsi-fungsi pendukung secara bertahap mulai kembali bekerja di kantor mengikuti arahan pemerintah di wilayah masing-masing, sambil mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan Grup Adaro.

4

ADARO MINING

PT Adaro Indonesia (AI)

AI memproduksi 23,96 juta ton pada 1H20, atau turun 6% y-o-y dibandingkan 1H19. Penjualan batu bara AI pada 1H20 mencapai 25,96 juta ton, atau setara dengan penurunan 7% y-o-y. Pada 1H20, total volume pengupasan lapisan penutup oleh AI mencapai 94,65 Mbcm, atau turun 17% y-o-y dan nisbah kupas untuk 1H20 tercatat sebesar 3,95x.

Pada 2Q20, AI memproduksi dan menjual batu bara masing-masing sejumlah 11,21 juta ton dan 12,19 juta ton, atau turun 15% dan 18% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Total volume pengupasan lapisan penutup dari tiga tambang AI pada 2Q20 adalah 49,07 Mbcm, atau turun 17% y-o-y, dan nisbah kupas AI mencapai 4,38x untuk 2Q20. Pada kuartal kedua 2020, AI mengalami volume curah hujan dan jam hujan yang lebih tinggi dalam periode ini, yang tidak biasa untuk kuartal kedua, sehingga mempengaruhi aktivitas operasional AI.

Balangan Coal Companies

Total produksi batu bara dari Balangan Coal Companies pada 1H20 adalah 2,31 juta ton, atau naik 2% y-o-y, sementara total pengupasan lapisan penutup di periode ini mencapai 6,55 Mbcm, atau turun 6% y-o-y sehingga nisbah kupas Balangan Coal Companies mencapai 2,84x pada 1H20. Pada 2Q20, produksi batu bara dari Balangan Coal Companies mencapai 1,15 juta ton, atau stabil secara y-o-y. Pengupasan lapisan penutup oleh Balangan Coal Companies pada 2Q20 tercatat 3,26 Mbcm, atau turun 11% dibandingkan 2Q19 dan nisbah kupas untuk kuartal ini mencapai 2,84x.

Adaro Metcoal Companies (AMC)

Pada 1H20, volume produksi dan penjualan batu bara AMC mencapai 0,72 juta ton, atau naik 20% dan 6% y-o-y. AMC telah memulai produksi batu bara kokas keras dari tambang Lampunut dalam konsesi Maruwai. Pada 2Q20, AMC melakukan pengiriman pertama batu bara ini ke pelanggan di Jepang. AMC juga menjual batu bara ke para pelanggan di China dan India. AMC mencatat nisbah kupas sebesar 2,11x pada 1H20 dengan volume pengupasan lapisan penutup sebesar 1,52 Mbcm. Nisbah kupas AMC turun secara y-o-y karena operasi berlanjut ke konsesi Maruwai yang memiliki nisbah kupas lebih rendah daripada konsesi Lahai.

Produksi dan penjualan batu bara AMC pada 2Q20 tercatat masing-masing 0,42 juta ton dan 0,41 juta ton, atau naik 56% dan 2% dari 2Q19. Pengupasan lapisan penutup pada 2Q20 mencapai 0,79 Mbcm dan nisbah kupas untuk kuartal ini adalah 1,88x.

Mustika Indah Permai (MIP)

MIP merupakan salah satu konsesi batu bara termal AE di Sumatera Selatan yang mengandung batu bara berpanas sedang, yang cocok untuk pembangkit listrik. Batu bara MIP memiliki nilai kalor 4.269 kkal/kg (GAR) dan memiliki karakteristik polutan rendah seperti produk andalan AE yakni Envirocoal, dengan kandungan sulfur dan abu yang relatif rendah. Pada 1H20, produksi dan penjualan batu bara dari MIP masing-masing mencapai 0,31 juta ton dan 0,30 juta ton. Total pengupasan lapisan penutup oleh MIP pada 1H20 tercatat sebesar 0,29 Mbcm, yang menghasilkan nisbah kupas 1x untuk periode ini. Pada 2Q20, MIP memproduksi 0,11 juta ton

5

dan menjual 0,14 juta ton batu bara. Nisbah kupas pada 2Q20 mencapai 1,2x karena pengupasan lapisan penutup pada kuartal ini mencapai 0,13 Mbcm.

MIP cocok untuk penambangan terbuka dengan nisbah kupas yang relatif rendah karena lapisan batu baranya terlihat memiliki struktur, ketebalan dan kontinuitas yang konsisten di seluruh deposit batu bara. Batu bara MIP terutama dijual ke para pelanggan domestik dan perusahaan terus membangun pasar untuk batu bara MIP di wilayah ini supaya ketika industri batu bara pulih kembali, produksi MIP dapat ditingkatkan.

Kestrel Coal Mine (Kestrel)

Pada 1H20, produksi yang dapat dijual di Kestrel mencapai 3,10 juta ton dan penjualan mencapai 3,25 juta ton, atau turun 10% dan stabil secara y-o-y. Angka ini termasuk 1,21 juta ton dan 1,27 juta ton produksi yang dapat dijual dan penjualan pada 2Q20. Dengan mempertimbangkan situasi saat ini, Kestrel telah merevisi base case produksinya untuk tahun 2020 menjadi 6 juta ton. Kestrel menjual batu bara kokas keras terutama ke para pelanggan utama di pasar Asia dan telah menandatangani kontrak untuk sebagian besar penjualan tahun 2020. India tetap bertahan sebagai tujuan penjualan terbesar pada 1H20 diikuti Korea Selatan dan Jepang. DI tengah kondisi pasar yang sulit akibat COVID-19, China tetap memberikan ruang untuk permintaan bahan baku produksi baja karena dukungan produksi baja yang tinggi sebagai hasil langkah stimulus yang menargetkan sektor konstruksi. Adaro Energy (48%) dan EMR Capital Ltd (52%) memegang 80% kepemilikan atas Kestrel.

ADARO SERVICES

PT Saptaindra Sejati (SIS)

Pada 1H20, pengupasan lapisan penutup dan volume produksi batu bara SIS masing-masing turun 22% dan 9%, menjadi 84,65 Mbcm dan 21,56 juta ton. Para pelanggan SIS, baik dari Grup Adaro maupun pihak ketiga, harus mengurangi volume akibat musim hujan berkepanjangan dan kondisi pasar yang sulit. Pada 2Q20, SIS mencatat penurunan 21% pada volume pengupasan lapisan penutup secara y-o-y dibandingkan 2Q19, menjadi 42,23 Mbcm. Volume produksi batu bara SIS pada 2Q20 juga turun 16% y-o-y menjadi 10,31 juta ton.

Unit

2Q20

1Q20

2Q20

2Q19

2Q20

1H20

1H19

1H20

vs.

vs.

vs.

1Q20

2Q19

1H19

Pengupasan

Mbcm

42,23

42,42

0%

53,76

-21%

84,65

107,86

-22%

lapisan penutup

Produksi batu

juta

10,31

11,25

-8%

12,24

-16%

21,56

23,58

-9%

bara

ton

6

ADARO LOGISTICS

PT Maritim Barito Perkasa

Volume angkutan tongkang batu bara MBP pada 1H20 turun 11% y-o-y menjadi 22,78 juta ton karena penurunan volume dari Grup Adaro maupun pihak ketiga. Total volume angkutan tongkang batu bara MBP pada 2Q20 adalah 10,82 juta ton, atau turun 20% dari 2Q19. Volume batu bara dari perusahaan afiliasi dalam Grup Adaro meliputi 96% total volume angkutan tongkang batu bara MBP pada 1H20 dan 97% dari total volume angkutan tongkang batu bara MBP pada 2Q20, karena MBP tetap memprioritaskan volume batu bara dari Grup Adaro.

Unit

2Q20

1Q20

2Q20

2Q19

2Q20

1H20

1H19

1H20

vs.

vs.

vs.

1Q20

2Q19

1H19

Angkutan

juta

10,82

11,96

-10%

13,56

-20%

22,78

25,58

-11%

tongkang batu

ton

bara

ADARO POWER

Pembangkit listrik perusahaan mencatat kinerja yang solid pada 1H20. PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) mencapai faktor ketersediaan aktual 92,4% pada 1H20, dibandingkan target yang ditetapkan sebesar 91,8%. Sementara itu, PT Tanjung Power Indonesia (TPI) melanjutkan perkembangan yang menjanjikan, dengan mencapai faktor ketersediaan 98,1% pada 1H20, dibandingkan target 85,3%. Pada akhir Juni 2020, perkembangan konstruksi pembangkit listrik PT Bhimasena Power Indonesia yang berkapasitas 2 x 1000 MW telah mencapai 94,0%. COD unit pertama telah ditunda dan penyelesaian konstruksi pembangkit juga mungkin akan tertunda. Evaluasi sedang dilakukan untuk meminimalkan penundaan ini.

Adaro Power terus mempelajari proyek-proyek energi terbarukan seperti biomassa, tenaga angin, dan sel surya untuk mendukung PLN melalui unsolicited proposal dan tender. Adaro Power sedang mengembangkan proyek pembangkit listrik dengan kepastian penggunaan bagi unit bisnis Grup Adaro lainnya seperti IBT dan AMC. Saat ini, rencana Adaro Power untuk meningkatkan kapasitas sel surya di Terminal Khusus Batu Bara Kelanis sedang dalam fase studi teknis dan finalisasi kontrak EPC. Melalui ekspansi ini, kapasitas sel surya akan meningkat dari 130 kWp menjadi 597 kWp.

ADARO WATER

Adaro Water terus meningkatkan kinerja untuk mencapai keunggulan operasional bagi fasilitas pengolahan air dan pengelolaan lumpurnya. Proyeknya yang terletak di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tendah, di bawah PT Adaro Tirta Mentaya, melanjutkan tahapan konstruksinya. Per 1 Juli 2020, konstruksi telah mencapai 86.48%. Sementara itu, PT Dumai Tirta Persada (DTP)

7

terus mengembangkan fase pertama proyek ini, dengan kemajuan proyek yang telah mencapai 54% pada akhir 2Q20

KESEHATAN, KESELAMATAN DAN LINGKUNGAN (HSE)

Pada 1H20, tercatat tiga lost-time injuries (LTI) di seluruh operasi Grup Adaro dibandingkan empat lost-time injuries pada 1H19. Perusahaan mencatat lost-time injury frequency rate (LTIFR) sebesar 0,05 untuk 1H20 dan severity rate (SR) 4,45 dengan total jam kerja 57.026.101 di periode ini. Pencapaian zero fatality pada 1H20 sangat menggembirakan dan perusahaan akan terus berupaya meningkatkan kinerja keselamatan melalui penerapan Adaro Zero Accident Mindset (AZAM) di setiap unit bisnis untuk memperkuat budaya keselamatan di Grup Adaro dan meminimalkan faktor kesalahan manusia yang dapat mengakibatkan bahaya kesehatan dan keselamatan yang tidak diinginkan.

Pada 1H20, tim HSE AE juga mengembangkan protokol perusahaan dalam menanggapi COVID- 19 dalam bentuk surat edaran, kebijakan dan prosedur untuk memastikan keberlangsungan operasi dan aktivitas kerja. Crisis Management Team (CMT) dalam Grup Adaro dengan cepat menanggapi pandemi COVID-19 dengan membuat Crisis Management Plan agar dapat mengatasi perkembangan situasi dari waktu ke waktu. Rencana ini merinci aksi tanggap yang sejalan dengan perkembangan level DORM (Disease Outbreak Response Matrix). Task Force Team AE juga menginisiasi sosialisasi aplikasi kesehatan "K Health" bagi seluruh karyawan Grup Adaro. K Health merupakan aplikasi kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI) yang disajikan dalam dua bahasa (bahasa Inggris dan bahasa Indonesia) untuk memfasilitasi para karyawan untuk mengakses konsultasi medis online dan mendapatkan penilaian diagnosa berdasarkan gejala yang dilaporkan, termasuk anjuran dan rekomendasi pengobatan. K Health juga dilengkapi dengan fitur pemeriksaan COVID-19 untuk menilai apakah karyawan terkena SARS-CoV-2. Aplikasi ini mendukung proses diagnosa Adaro Medical Hotline agar lebih akurat. Tim HSE juga melakukan inspeksi rutin untuk memeriksa kesiapan kantor-kantor Grup Adaro untuk bekerja dalam era normal yang baru seiring kembalinya para karyawan ke kantor dan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan terkait COVID-19.

AKTIVITAS KORPORASI DAN PENGHARGAAN

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Tbk

PT Adaro Energy sukses menyelenggarakan RUPST 2020 melalui jalur virtual pada tanggal 20 Mei 2020 di kantor Jakarta. Mengacu kepada Peraturan Gubernur tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Provinsi DKI Jakarta, AE membatasi kehadiran fisik Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham atau kuasa pemegang saham yang sah pada RUPST.

Peringkat MSCI atas Adaro Energy

Peringkat Adaro Energy dinaikkan menjadi BB dari B. Peningkatan ini diberikan atas peningkatan signifikan dalam hal praktik tata kelola korporasi, terutama dalam penambahan anggota Dewan

8

Komisaris dengan adanya penunjukkan anggota pengawas pada tahun 2019. Perusahaan juga telah memenuhi kriteria MSCI ESG Research untuk ahli industri komite audit.

ASEAN Corporate Governance Scorecard

Adaro Energy mendapatkan pengakuan dari BEI untuk pencapaiannya dalam kategori Perusahaan Terbuka yang mengalami peningkatan signifikan dalam 2019 ACGS assessment ("Significantly Improved PLCs"), berdasarkan penilaian terhadap 100 Perusahaan Terbuka berdasarkan kriteria ASEAN Corporate Governance Scorecard ("ACGS").

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

Harga saham AE ditutup pada Rp995 pada akhir 1H20, atau turun 27% dibandingkan akhir 1H19 yang tercatat pada Rp1.360. Kapitalisasi pasar AE pada akhir 1H20 mencapai AS$2,1 miliar, atau turun 29% dari AS$3,1 miliar pada akhir 1H19. Pada akhir 1H20, total pemegang saham publik tercatat 36,17% dari total saham AE. Dari pemegang saham publik, 44% merupakan pemegang saham domestik dan sisanya merupakan pemegang saham asing. Peringkat konsensus analis untuk ADRO pada akhir 1H20 adalah 3,92, dari 17 beli, 4 tahan, dan 5 jual.

9

Attachments

Disclaimer

PT Adaro Energy Tbk published this content on 14 August 2020 and is solely responsible for the information contained therein. Distributed by Public, unedited and unaltered, on 14 August 2020 12:52:07 UTC